Minggu, 10 Mei 2020

Proses Komunikasi Massa

08.38

A. Proses Komunikasi Massa

Proses produksi konten media massa berlangsung dalam suatu organisasi formal yang
menghabiskan biaya sangat besar dan melibatkan orang banyak. Proses produksi dan reproduksi
lembaga media massa memenuhi prinsip pembiayaan dan manajemen modern dalam perusahaan.
Meskipun demikian, lembaga media massa memproduksi sesuatu yang khas, yakni berupa
kemasan informasi dan hiburan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
(khalayak).
Informasi yang diproduksi dan didistribusikan media massa bukanlah cerminan dari
realitas yang hendak disampaikannya kepada khalayak. Proses produksi berita sebagai
mekanisme yang berlangsung dalam ruang-ruang redaksi media massa mencakup penyeleksian
atau penyaringan bahan-bahan informasi tersebut. Dalam prakteknya, proses seleksi redaksi
berupa pemberian perhatian atau penonjolan, pengurangan, dan pengabaian isu-isu tertentu. Hal
tersebut didasarkan pada berbagai pertimbangan, baik yang berkaitan dengan internal redaksi,
maupun menyangkut faktor eksternal seperti kepentingan ekonomi (komersial) dan politik
media. Berbagai media massa melaporkan isu-isu yang sama, namun memberi penonjolan dan
format pemberitaannya bisa saja berbeda karena kepentingan-kepentingan lembaga media
bersangkutan yang berbeda.
Pekerja media seperti wartawan, editor, atau fotografer, menghasilkan konten media yang
berpotensi mempengaruhi berbagai sisi kehidupan khalayaknya. Karena itu, para pekerja media
perlu menyadari posisi mereka dalam hal relasi antara khalayak dan medianya. Hal ini
dimaksudkan agar mereka tetap mempertimbangkan kemaslahatan atau kemanfaatan produk atau
karyanya bagi khalayak. Media massa dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai
keagamaan dan kemanusiaan yang mulia untuk menciptakan suasana kehidupan sosial yang
harmoni dan damai. Para wartawan, penulis lepas di media cetak, dan komentator televisi dan
radio dapat menggunakan potensi dan keterampilannya untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan
tersebut.
Konten media yang dikonsumsi khalayak merupakan produk yang telah mengalami
prosedur penyeleksian. Proses seleksi tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan substansi dan
teknis produksi dengan kepentingan lain yang melingkupi media massa. Realitas yang sampai ke

khalayak adalah realitas yang telah diseleksi dan ditentukan oleh para pekerja media. Penyajian
realitas simbolik secara konstan oleh media, mengacu pada laporan penelitian Lippmann, yang
menunjukkan kecenderungan hanya untuk memperjuangkan kepentingan pemilik surat kabar
dalam hal ideologi yang diminatinya dan kepentingan bisnis. Gatekeeping redaksi merupakan
seperangkat praktek yang kompleks untuk menjustifikasi penempatan isu di halaman depan dan
besarnya ruang kolom yang diberikan terhadap isu tertentu. Mekanisme ini memungkinkan
munculnya preferensi ideologis dalam menempatkan berita di halaman depan dan bentukbentuk
penonjolan lainnya. Dengan demikian, media memainkan perannya dalam menata agenda dari
berbagai informasi yang dapat membentuk opini publik atau prasangka sosial (Ritonga dan
Iskandar, 2002: 9).
Gatekeeping bukanlah proses yang sederhana. Hasil dari mekanisme inilah yang
menerjemahkan berbagai kepentingan yang melingkupi media melalui penyajiannya.
Gatekeeping redaksi adalah proses penataan agenda di dalam media. Penataan dilakukan melalui
penonjolan isi media oleh redaksi, kekuatan struktur kepemilikan, struktur industri pendukung
media, maupun struktur kekuasaan dan sistem politik yang melingkupinya.
Sifat proses produksi isi media yang selalu dipengaruhi aspek ruang (format pemberitaan)
dan waktu (mengejar nilai aktualitas), membuat proses seleksi redaksi kerap diwarnai ketergesa-
gesaan. Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi dimensi teknis dan esensi pemberitaan yang juga
akan berkonsekuensi pada nilai obyektivitas berita yang diterima khalayak. Khalayak yang
heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
pendidikan, agama, usia, budaya dan sebagainya. Oleh karena itu, pesan itu akan difilter oleh
khalayak yang menerimanya.
Filter utama yang dimiliki oleh khalayak adalah indera yang dipengaruhi oleh tiga
kondisi, yaitu:
1. Budaya. Pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa akan diberi arti
yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya khalayak.
2. Psikologikal. Pesan yang disampaikan media akan diberi arti sesuai dengan frame of
reference dan field of experience khalayak.
3. Fisikal. Kondisi fisik seseorang baik internal maupun eksternal akan mempengaruhi
khalayak dalam mempersepsi pesan media massa.

 Kondisi fisik internal, keadaan kesehatan seseorang
 Kondisi fisik eksternal, keadaan lingkungan di sekitar komunikan ketika menerima
pesan dari media massa.
Istilah gatekeeper mengacu pada proses yang meliputi: (1) Suatu pesan berjalan melalui
berbagai pintu, dan (2) Orang atau kelompok yang memungkinkan pesan lewat. Gatekeepers
dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari
sumber kepada penerima. Fungsi utama gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima
seseorang. Gatekeeper membatasi pesan yang diterima komunikan. Editor surat kabar, majalah,
dan penerbitan juga dapat disebut gatekeepers. Seorang gatekeepers dapat memilih, mengubah,
bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima.
Keputusan gatekeepers mengenai informasi yang harus dipilih atau ditolak dipengaruhi
oleh beberapa variabel. Bittner (1985) mengidentifikasikan variabel-variabel tersebut sebagai
berikut:
1. Ekonomi. Kebanyakan media massa mencari keuntungan dari memasang iklan,
sponsor dan kontributor yang dapat mempengaruhi seleksi berita dan editorial.
2. Pembatasan legal. Berkaitan dengan aspek hukum atau peraturan baik yang bersifat
lokal maupun nasional yang dapat mempengaruhi seleksi dan penyajian berita.
3. Batas waktu. Deadline dapat mempengaruhi apa yang akan disiarkan
4. Etika pribadi dan profesionalisme dari seorang gatekeepers
5. Kompetisi. Persaingan di antara media juga berpengaruh terhadap sebuah berita
6. Nilai berita. Intensitas sebuah berita dibandingkan dengan berita lainnya yang
tersedia dalam ruang berita, jumlah ruang dan waktu yang diperlukan untuk
menyajikan berita hendaknya diseimbangkan.
7. Reaksi terhadap feedback tertunda.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2016 HASAN ARRIZQI. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top