Pengertian Wawancara
Untuk peliputan berita diperlukan sebuah proses wawancara dengan sumber berita atau yang disebut dengan narasumber. Menurut Asep Syamsul, wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan bahan berita (data atau fakta). Proses wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara langsung (face to face) atau secara tidak langsung. Dalam televisi ataupun radio banyak sekali kita jumpai acara yang berbentuk wawancara. Dalam melakukan wawancara, dibutuhkan seorang pewawancara yang dapat memposisikan dirinya untuk mewakili khalayak. Hal ini berarti, daftar pertanyaan tersebut yang diajukan kepada sumber berita dapat memancing jawaban, dimana jawaban tersebut merupakan informasi yang bener- benar tepat dan bersumber dari masyarakat sendiri. Ketika di tengah masyarakat muncul sebuah isu, seorang wartawan sesegera mungkin mencari kebenaran dan fakta yang ada dengan melakukan proses wawancara. Karena bersamaan dengan munculnya isu, terdapat pula ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat akan isu tersebut. Untuk menghilangkan ketidakpastian tersebut wartawan perlu mempersiapkan pertanyan-pertanyan yang dapat memancing jawaban yang dapat memposisikan masalah yang terjadi sesuai dengan porsinya. Selain narasumber yang harus mengetahui masalah secara jelas dan tepat, seorang wartawan juga perlu menguasai permasalahan yang dijadikan topik bahasan. Dengan demikian proses wawancara dapat berjalan dengan baik.
Wawancara dapat berkembang menjadi lebih hidup jika pewawancara mampu mengembangkan pertanyaan dari jawaban narasumber, di samping narasumber sendiri juga memang menguasai permasalahan yang dibahas.
Fungsi Wawancaran
Dalam sebuah proses wawancara tentu ada yang mewawancarai dan ada pula yang diwawancarai. Karena dalam proses tersebut bertujuan untuk menanyakan hal-hal yang membutuhkan informasi yang benar dan tepat.
Pengertian Reportase
Selain dengan proses wawancara, peliputan berita juga dapat dilakukan dengan reportase. Reportase adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput langsung ke lapangan, ke “TKP” (tempat kejadian perkara). Jadi seorang wartawan harus terjun langsung ke tempat terjadinya suatu perkara untuk mencari fakta dan mengumpulkan data mengenai peristiwa yang terjadi.
Dalam buku Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi, Fajar Junaedi
menyebutkan bahwa Reportase adalah kegiatan meliput berita dari narasumber,
kemudian ditulis dalam naskah berita atau dilaporkan kepada pemirsa.
Dalam hal ini, fakta dan data yang dikumpulkan harus memenuhi unsur-
unsur berita, yakni 5W+1H. Kemudian peristiwa tersebut juga bernilai jurnalistik
atau bernilai berita, yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
Selain melaporkan sebuah peristiwa, seorang reporter juga memberikan tambahan
informasi yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi, seperti latar
belakang peristiwa, maksud dan tujuan, dalam rangka apa peristiwa diadakan, hal
serupa kapan pernah diadakan, dll.
Reportase bersifat sistematis dan kronologis. Sebelum melakukan
reportase, tentu terdapat naskah yang harus disiapkan. Naskah tersebut berisi hal-
hal penting yang nantinya akan disampaikan untuk melaporkan berita, dan
reporter perlu mempersiapkan diri serta mencari bahan-bahan reportase yang
berkaitan Dalam melaporkannya, reporter tinggal mengombinasikan peristiwa
yang terjadi dengan referensi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Maka dari itu reporter dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan
keterampilan dalam melaporkan berita. Semakin banyak reporter melakukan
reportase, maka semakin matang pula dalam melakukan reportase di lapangan.
Fungsi Reportase
Dari beberapa definisi reportase dan teknik reportase yang penulis
temukan dari beberapa referensi buku, penulis menemukan beberapa fungsi yang
dirangkum sebagai berikut :
Sebagai sumber berita
Reportase dapat berfungsi sebagai sumber berita bagi khalayak. Karena
dilihat dari definisinya sendiri sudah jelas bahwa reportase ini melporkan kejadian
langsung dari tempat kejadian perakara yang nantinya akan disiarkan secara
langsung atau siaran tunda. Dengan reportase, khalayak dapat menyaksikan secara
jelas dari tempat kejadian langsung meskipun hanya melalui media. Menjelaskan
dan melaporkan apa yang dilihat dan apa yang terjadi dilokasi kejadian
Sebagaimana definisi dalam penjelasan pada poin sebelumnya bahwa
reportase merupakan melaporkan berita langsung dari tempat kejadian. Maka
reportase ini berfungsi menjelaskan sekaligus melaporkan kepada khalayak terkait
peristiwa ataupun acara yang berlangsung di suatu tempat.
Segi Definisi
Reportase merupakan pelaporan peristiwa atau acara yang dilaporkan
secara langsung dari tempat kejadian peristiwa. Reportase dapat disiarkan dengan
siaran langsung maupun tunda. Sedangkan berita merupakan uraian tentang
peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dan sudah disajikan
melalui media massa periodik.
Segi Fungsi
Reportase berfungsi menjelaskan atau melaporkan apa yang dilihat
dilokasi kejadian, sedangkan berita berfungsi menginformasikan fakta yang
timbul sebagai akibat adanya suatu peristiwa dan atau pendapat.
Siaran tunda yaitu kebalikannya dari siaran langsung. Jika siaran langsung
dapat dilihat dan disaksikan secara langsung, pada siaran tund, hasil reportase
tidak disiarkan secara langsung kepada khalayak, tetapi direkam dulu dalam pita
tape. Dan nantinya akan disiarkan sesuai waktu yang sudah direncanakan. Dengan
demikian, kesalahan-kesalahan yang terjadi pada reporter ataupun kesalahan yang
lain akan diperbaiki, sehingga dapat ditayangkan dengan maksimal.
Untuk peliputan berita diperlukan sebuah proses wawancara dengan sumber berita atau yang disebut dengan narasumber. Menurut Asep Syamsul, wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan bahan berita (data atau fakta). Proses wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara langsung (face to face) atau secara tidak langsung. Dalam televisi ataupun radio banyak sekali kita jumpai acara yang berbentuk wawancara. Dalam melakukan wawancara, dibutuhkan seorang pewawancara yang dapat memposisikan dirinya untuk mewakili khalayak. Hal ini berarti, daftar pertanyaan tersebut yang diajukan kepada sumber berita dapat memancing jawaban, dimana jawaban tersebut merupakan informasi yang bener- benar tepat dan bersumber dari masyarakat sendiri. Ketika di tengah masyarakat muncul sebuah isu, seorang wartawan sesegera mungkin mencari kebenaran dan fakta yang ada dengan melakukan proses wawancara. Karena bersamaan dengan munculnya isu, terdapat pula ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat akan isu tersebut. Untuk menghilangkan ketidakpastian tersebut wartawan perlu mempersiapkan pertanyan-pertanyan yang dapat memancing jawaban yang dapat memposisikan masalah yang terjadi sesuai dengan porsinya. Selain narasumber yang harus mengetahui masalah secara jelas dan tepat, seorang wartawan juga perlu menguasai permasalahan yang dijadikan topik bahasan. Dengan demikian proses wawancara dapat berjalan dengan baik.
Wawancara dapat berkembang menjadi lebih hidup jika pewawancara mampu mengembangkan pertanyaan dari jawaban narasumber, di samping narasumber sendiri juga memang menguasai permasalahan yang dibahas.
Fungsi Wawancaran
Dalam sebuah proses wawancara tentu ada yang mewawancarai dan ada pula yang diwawancarai. Karena dalam proses tersebut bertujuan untuk menanyakan hal-hal yang membutuhkan informasi yang benar dan tepat.
Pengertian Reportase
Selain dengan proses wawancara, peliputan berita juga dapat dilakukan dengan reportase. Reportase adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput langsung ke lapangan, ke “TKP” (tempat kejadian perkara). Jadi seorang wartawan harus terjun langsung ke tempat terjadinya suatu perkara untuk mencari fakta dan mengumpulkan data mengenai peristiwa yang terjadi.
Dalam buku Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi, Fajar Junaedi
menyebutkan bahwa Reportase adalah kegiatan meliput berita dari narasumber,
kemudian ditulis dalam naskah berita atau dilaporkan kepada pemirsa.
Dalam hal ini, fakta dan data yang dikumpulkan harus memenuhi unsur-
unsur berita, yakni 5W+1H. Kemudian peristiwa tersebut juga bernilai jurnalistik
atau bernilai berita, yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
Selain melaporkan sebuah peristiwa, seorang reporter juga memberikan tambahan
informasi yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi, seperti latar
belakang peristiwa, maksud dan tujuan, dalam rangka apa peristiwa diadakan, hal
serupa kapan pernah diadakan, dll.
Reportase bersifat sistematis dan kronologis. Sebelum melakukan
reportase, tentu terdapat naskah yang harus disiapkan. Naskah tersebut berisi hal-
hal penting yang nantinya akan disampaikan untuk melaporkan berita, dan
reporter perlu mempersiapkan diri serta mencari bahan-bahan reportase yang
berkaitan Dalam melaporkannya, reporter tinggal mengombinasikan peristiwa
yang terjadi dengan referensi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Maka dari itu reporter dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan
keterampilan dalam melaporkan berita. Semakin banyak reporter melakukan
reportase, maka semakin matang pula dalam melakukan reportase di lapangan.
Fungsi Reportase
Dari beberapa definisi reportase dan teknik reportase yang penulis
temukan dari beberapa referensi buku, penulis menemukan beberapa fungsi yang
dirangkum sebagai berikut :
Sebagai sumber berita
Reportase dapat berfungsi sebagai sumber berita bagi khalayak. Karena
dilihat dari definisinya sendiri sudah jelas bahwa reportase ini melporkan kejadian
langsung dari tempat kejadian perakara yang nantinya akan disiarkan secara
langsung atau siaran tunda. Dengan reportase, khalayak dapat menyaksikan secara
jelas dari tempat kejadian langsung meskipun hanya melalui media. Menjelaskan
dan melaporkan apa yang dilihat dan apa yang terjadi dilokasi kejadian
Sebagaimana definisi dalam penjelasan pada poin sebelumnya bahwa
reportase merupakan melaporkan berita langsung dari tempat kejadian. Maka
reportase ini berfungsi menjelaskan sekaligus melaporkan kepada khalayak terkait
peristiwa ataupun acara yang berlangsung di suatu tempat.
Segi Definisi
Reportase merupakan pelaporan peristiwa atau acara yang dilaporkan
secara langsung dari tempat kejadian peristiwa. Reportase dapat disiarkan dengan
siaran langsung maupun tunda. Sedangkan berita merupakan uraian tentang
peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dan sudah disajikan
melalui media massa periodik.
Segi Fungsi
Reportase berfungsi menjelaskan atau melaporkan apa yang dilihat
dilokasi kejadian, sedangkan berita berfungsi menginformasikan fakta yang
timbul sebagai akibat adanya suatu peristiwa dan atau pendapat.
Siaran tunda yaitu kebalikannya dari siaran langsung. Jika siaran langsung
dapat dilihat dan disaksikan secara langsung, pada siaran tund, hasil reportase
tidak disiarkan secara langsung kepada khalayak, tetapi direkam dulu dalam pita
tape. Dan nantinya akan disiarkan sesuai waktu yang sudah direncanakan. Dengan
demikian, kesalahan-kesalahan yang terjadi pada reporter ataupun kesalahan yang
lain akan diperbaiki, sehingga dapat ditayangkan dengan maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar