A. Pengertian Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sebab, pada awal perkembangannya saja, komunikasi
massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi
massa).
Sedangkan apa itu media massa sendiri, media massa adalah media saluran yang
dihasilkan oleh teknologi modern seperti media elektronik (radio, televisi), media cetak
(surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa
yang sudah sangat modern ini, ada ditemukannya satu perkembangan tentang media
massa, yakni ditemukannya internet. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa
ditambahkan dengan internet.
Dalam komunikasi massa kita membutuhkan gatekeeper (penapis informasi atau
palang pintu) yakni beberapa individu atau kelompok yang bertugas menyampaikan atau
mengirimkan informasi dari individu ke individu yang lain melalui media massa (surat
kabar, majalah, televisi, radio, video tape, commpact disk, dan buku).
Definisi yang dikemukakan oleh John R Bittner (1996) menekankan akan arti
pentingnya gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Intinya, dalam proses
komunikasi massa disamping melibatkan unsur-unsur komunikasi sebagaimana
umumnya, ia juga membutuhkan peran media massa sebagai alat untuk menyampaikan
atau menyebarkan informasi.
Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan
Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut
mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup beberapa hal
berikut:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarluaskan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas
dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal
atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penampis informasi).
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.
Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
Definisi lain pernah dikemukakan oleh Josep A. Devito yakni, pertama
komunikasi massa adala komunikasi yang ditujukan kepada massa, khalayak yang luar
biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar ayang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat
kabar, majalah, film, buku, dan pita).
Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988). Komunikasi
massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau
tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, aninim, dan
heterogen.
B. Ciri-ciri Komunikasi Massa
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa disini bukan satu orang saja, tetapi
kumpulan beberapa orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja
satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai
sebuah sistem. Sedangkan sistem tersebut adalah sekelompok orang, pedoman, dan
media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai
satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu
menjadi sumber informasi.
Didalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu
sendiri. Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen
utama komunikasi massa adalah media massa. Serta media massa hanya bisa muncul
karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang.
Dengan demikian, komunikator dalam Komunikasi massa setidak-tidaknya
mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Kumpulan individu.
b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem
dalam media massa.
c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama
pribadi unsur-unsur yang terlibat.
d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan
atau mendapatkan laba secara ekonomis.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa yang sifatnya heterogen (beragam) yaitu
penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama
pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. Herbert Blumer memberikan ciri
tentang karakteristik komunikan sebagai berikut:
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah beragam.
b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada
khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak
boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk
golongan tertentu.
4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
Ada beberapa berita menarik yang menyita perhatian anda. Dalam koran di
beritakan konflik antaraRhoma Irama dengan Inul Daratista (penyanyi dangdut asal
Pasuruan, Jawa Timur yang terkenal dengan goyang "ngebor"). Rhoma Irama tidak
setuju kalau Inul bernyanyi sambil goyang "ngebor" seperti yang dikatakan Rhoma.
Rhoma menganggap, Inul sudah kelewat batas, dan goyangannya banyak mudharatnya
(dampak tidak baik). Bahkan Rhoma mengharamkan lagu lagunya dinyanyiin Inul.
Ketika anda membaca koran tersebut komunikasi yang berlangsung hanya satu
arah, yakni dari media massa (koran itu) ke anda dan sebaliknya. Ini sangat berbeda
ketika kita melakukan komunikasi tatap muka. Dalam media cetak seperti koran,
komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respons
kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan).
Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan
pada berita melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu
arah akan memberikan konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda
atau tidak langsung (delayed feedback). Dengan perkembangan teknologi komunikasi
yang kian pesat dan semakin beragamnya sajian mata acara di televisi,bukanlah
komunikasi bisa di lakukan dengan dua arah? Misalnya, Anda melihat acara
"Bundesliga" di RCTI. Ketika acara akan berakhir biasanya ada kuis tebak gambar
atau menjawab persoalan lain seputar sepak bola di Liga Jerman. Anda kebetulan
berpartisipasi untuk menjawab persoalan lewat pesawat telepon. Kasus yang terjadi
memangkomunikadi dua arah, yakni antara penelpon dengan pihak pengasuh acara
televisi. Namun, kasus ini tidak dapat dikatakan sebagai alasan bahwa dalam
komunikasi massa juga bisa terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah hanya
berlangsung antara orang yang menelpon dengan stasiun televisi dan tidak terjadi pada
semua audience yang heterogen dan banyak itu.
Jadi, jika dalam komunikasi massa ada komunikasi dua arah, sebisa mungkin
komunikan tersebut harus terlibat dalam proses komunikasi dua arah itu. Peristiwa ini
jelas sangat berbeda dengan komunikasi tatap muka. Dalam pola komunikasi tersebut
antara mereka yang terlibat dalam proses komunikasi langsung bisa mengadakan
reaksi spontan. Itu artinya,komunikasinya berjalan dua arah.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Ketika kita sedang menonton acara televisi "Metro This Morning" di Metro
TV, tanpa kita sadari pesan tersebut juga dinikmati secara bersamaan oleh ribuan,
bahkan jutaan orang di seluruh Indonesia. Acara itu disiarkan secara serempak dan
saat itu juga. Bahkan kalau kita menikmati acara Liga Champion atau Piala Dunia,
acara tersebut dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat dunia.
Inilah salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya. Bahwa dalam komunikasi
massa ada keserempakan dalan proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti
khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.
Keserempakan ini sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa
lain seperti internet. Melalui perantaraan media ini, pesan akan lebih cepat di siarkan.
Pertandingan sepak bola Liga Italia seri A atau Liga jerman yang di siarkan hari
Minggu dini hari sudah bisa dinikmati di internet beberapa jam kemudian. Televisi
baru menyiarkan paling cepat jam 6 pagi ketika stasiun itu mengudarakan siaran
berita. Surat kabar pagi jelas tidak mungkin dan baru keesokan paginya (hari Senin)
bisa menyiarkannya.
Sekarang keserempakan itu lebih cepat lagi. Kalau anda menonton acara Euro
Sport News yang disiarkan oleh Metro TV jam 00.00 WIB dan jam 04.00 WIB.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknik. Peralatan teknis yang
dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik).
Televisi disebut media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari
pemancar. Radio juga sangat membutuhkan stasiun pemancar relay. Pemancar adalah
peralatan teknis yang dibutuhkan radio. Untuk saat ini, peralatan teknis semakin
kompleks seperti yang dimiliki oleh jaringan internet. Dalam jaringan internet di
samping dibutuhkan data sebagai bahan dalam internet, di butuhkan juga perangkat
komputer, telepon, modem, dan jaringan satelit untuk memudahkan pengiriman pesan-
pesannya. Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat di butuhkan
media massa.
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi adalah orang yang
sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini
berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Mengapa gatekeeper itu penting hingga menjadi ciri dalam komunikasi massa
karena sebagaimana kita ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi
bahan mentah pesan yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak,
dan tentunya tidak semua bahan tersebut bisa dimunculkan.
Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor film/surat kabar/buku,
manager pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film
yang semuanya mempengaruhi bahan-baham yang akan dikemas dalam pesan-pesan
dari media massa masing-masing.
Gatekeeper ini berfungsi untuk mengintrgepesikan pesan, menganalisis,
menambah data, dn mengurangi pesan-pesannya. Intinya, Gatekeeper merupakan
pihak yangikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa semakin
komplekssistem media yang dimiliki, semakin banyak pula Gatekeeping(pemalangan
pintu atau penapisan informasi)yang dilakukan.
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sebab, pada awal perkembangannya saja, komunikasi
massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi
massa).
Sedangkan apa itu media massa sendiri, media massa adalah media saluran yang
dihasilkan oleh teknologi modern seperti media elektronik (radio, televisi), media cetak
(surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa
yang sudah sangat modern ini, ada ditemukannya satu perkembangan tentang media
massa, yakni ditemukannya internet. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa
ditambahkan dengan internet.
Dalam komunikasi massa kita membutuhkan gatekeeper (penapis informasi atau
palang pintu) yakni beberapa individu atau kelompok yang bertugas menyampaikan atau
mengirimkan informasi dari individu ke individu yang lain melalui media massa (surat
kabar, majalah, televisi, radio, video tape, commpact disk, dan buku).
Definisi yang dikemukakan oleh John R Bittner (1996) menekankan akan arti
pentingnya gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Intinya, dalam proses
komunikasi massa disamping melibatkan unsur-unsur komunikasi sebagaimana
umumnya, ia juga membutuhkan peran media massa sebagai alat untuk menyampaikan
atau menyebarkan informasi.
Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan
Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut
mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup beberapa hal
berikut:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarluaskan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas
dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal
atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penampis informasi).
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.
Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
Definisi lain pernah dikemukakan oleh Josep A. Devito yakni, pertama
komunikasi massa adala komunikasi yang ditujukan kepada massa, khalayak yang luar
biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar ayang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat
kabar, majalah, film, buku, dan pita).
Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988). Komunikasi
massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau
tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, aninim, dan
heterogen.
B. Ciri-ciri Komunikasi Massa
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa disini bukan satu orang saja, tetapi
kumpulan beberapa orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja
satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai
sebuah sistem. Sedangkan sistem tersebut adalah sekelompok orang, pedoman, dan
media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai
satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu
menjadi sumber informasi.
Didalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu
sendiri. Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen
utama komunikasi massa adalah media massa. Serta media massa hanya bisa muncul
karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang.
Dengan demikian, komunikator dalam Komunikasi massa setidak-tidaknya
mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Kumpulan individu.
b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem
dalam media massa.
c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama
pribadi unsur-unsur yang terlibat.
d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan
atau mendapatkan laba secara ekonomis.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa yang sifatnya heterogen (beragam) yaitu
penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama
pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. Herbert Blumer memberikan ciri
tentang karakteristik komunikan sebagai berikut:
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah beragam.
b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada
khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak
boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk
golongan tertentu.
4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
Ada beberapa berita menarik yang menyita perhatian anda. Dalam koran di
beritakan konflik antaraRhoma Irama dengan Inul Daratista (penyanyi dangdut asal
Pasuruan, Jawa Timur yang terkenal dengan goyang "ngebor"). Rhoma Irama tidak
setuju kalau Inul bernyanyi sambil goyang "ngebor" seperti yang dikatakan Rhoma.
Rhoma menganggap, Inul sudah kelewat batas, dan goyangannya banyak mudharatnya
(dampak tidak baik). Bahkan Rhoma mengharamkan lagu lagunya dinyanyiin Inul.
Ketika anda membaca koran tersebut komunikasi yang berlangsung hanya satu
arah, yakni dari media massa (koran itu) ke anda dan sebaliknya. Ini sangat berbeda
ketika kita melakukan komunikasi tatap muka. Dalam media cetak seperti koran,
komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respons
kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan).
Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan
pada berita melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu
arah akan memberikan konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda
atau tidak langsung (delayed feedback). Dengan perkembangan teknologi komunikasi
yang kian pesat dan semakin beragamnya sajian mata acara di televisi,bukanlah
komunikasi bisa di lakukan dengan dua arah? Misalnya, Anda melihat acara
"Bundesliga" di RCTI. Ketika acara akan berakhir biasanya ada kuis tebak gambar
atau menjawab persoalan lain seputar sepak bola di Liga Jerman. Anda kebetulan
berpartisipasi untuk menjawab persoalan lewat pesawat telepon. Kasus yang terjadi
memangkomunikadi dua arah, yakni antara penelpon dengan pihak pengasuh acara
televisi. Namun, kasus ini tidak dapat dikatakan sebagai alasan bahwa dalam
komunikasi massa juga bisa terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah hanya
berlangsung antara orang yang menelpon dengan stasiun televisi dan tidak terjadi pada
semua audience yang heterogen dan banyak itu.
Jadi, jika dalam komunikasi massa ada komunikasi dua arah, sebisa mungkin
komunikan tersebut harus terlibat dalam proses komunikasi dua arah itu. Peristiwa ini
jelas sangat berbeda dengan komunikasi tatap muka. Dalam pola komunikasi tersebut
antara mereka yang terlibat dalam proses komunikasi langsung bisa mengadakan
reaksi spontan. Itu artinya,komunikasinya berjalan dua arah.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Ketika kita sedang menonton acara televisi "Metro This Morning" di Metro
TV, tanpa kita sadari pesan tersebut juga dinikmati secara bersamaan oleh ribuan,
bahkan jutaan orang di seluruh Indonesia. Acara itu disiarkan secara serempak dan
saat itu juga. Bahkan kalau kita menikmati acara Liga Champion atau Piala Dunia,
acara tersebut dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat dunia.
Inilah salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya. Bahwa dalam komunikasi
massa ada keserempakan dalan proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti
khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.
Keserempakan ini sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa
lain seperti internet. Melalui perantaraan media ini, pesan akan lebih cepat di siarkan.
Pertandingan sepak bola Liga Italia seri A atau Liga jerman yang di siarkan hari
Minggu dini hari sudah bisa dinikmati di internet beberapa jam kemudian. Televisi
baru menyiarkan paling cepat jam 6 pagi ketika stasiun itu mengudarakan siaran
berita. Surat kabar pagi jelas tidak mungkin dan baru keesokan paginya (hari Senin)
bisa menyiarkannya.
Sekarang keserempakan itu lebih cepat lagi. Kalau anda menonton acara Euro
Sport News yang disiarkan oleh Metro TV jam 00.00 WIB dan jam 04.00 WIB.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknik. Peralatan teknis yang
dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik).
Televisi disebut media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari
pemancar. Radio juga sangat membutuhkan stasiun pemancar relay. Pemancar adalah
peralatan teknis yang dibutuhkan radio. Untuk saat ini, peralatan teknis semakin
kompleks seperti yang dimiliki oleh jaringan internet. Dalam jaringan internet di
samping dibutuhkan data sebagai bahan dalam internet, di butuhkan juga perangkat
komputer, telepon, modem, dan jaringan satelit untuk memudahkan pengiriman pesan-
pesannya. Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat di butuhkan
media massa.
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi adalah orang yang
sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini
berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Mengapa gatekeeper itu penting hingga menjadi ciri dalam komunikasi massa
karena sebagaimana kita ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi
bahan mentah pesan yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak,
dan tentunya tidak semua bahan tersebut bisa dimunculkan.
Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor film/surat kabar/buku,
manager pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film
yang semuanya mempengaruhi bahan-baham yang akan dikemas dalam pesan-pesan
dari media massa masing-masing.
Gatekeeper ini berfungsi untuk mengintrgepesikan pesan, menganalisis,
menambah data, dn mengurangi pesan-pesannya. Intinya, Gatekeeper merupakan
pihak yangikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa semakin
komplekssistem media yang dimiliki, semakin banyak pula Gatekeeping(pemalangan
pintu atau penapisan informasi)yang dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar